Apa yang membuat saudara protes mengenai diadakannya KKN (Kuliah Kerja Nyata) di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya?

Minggu, 26 April 2009

Menanggapi adanya jam malam di UNIPA Surabaya






Salam MAHASISWA!!

Diadakannya jam malam (pukul 22.00 WIB harus meninggalkan sekretariat, dan aliran listrik diputus) bagi mahasiswa terasa sangat membatasi ruang gerak mahasiswa, inipun tidak sejalan dengan alasan pihak kampus mengapa diberlakukannya jam malam (tidak jelas dan selalu "mbulet").

Adapun menurut penelusuran kami kenapa UNIPA kok ada jam malam? Akan kami uraikan :
1. Telah terjadinya kasus pencurian LCD Proyektor di ruang kuliah. (Kasus ini pun hilangnya pada siang hari, bukan pada malam hari).
2. Pada malam harinya (hari yang sama), ada sekelompok mahasiswa yang lagi menjamu tamu-tamunya dari PTN/PTS luar dengan bermain gitar. (Kami tertuduh menjadi "Praduga Tak Bersalah" mendekati "Tersangka"). Kami diproses di Kepolisian selama 15 jam, namun tidak ada unsur- unsur yang mengarah ke hal tersebut, kami dibebaskan tapi di media massa diberitakan "Penjaringan Premanisme". Lucu tapi nyata!!
3. Adanya unsur otoritas kampus bukan "otonomi kampus" yang selama ini digembar-gemborkan. Ini dengan adanya bukti-bukti di lapangan yang mengarah ke hal itu, salah satunya adalah pemindahan sekretariat UKM dengan alasan yang kurang pasti.

Alasan kami menolak adanya jam malam :
1. Jalannya kegiatan organisasi kurang maksimal, karena anggota di setiap ormawa berasal dari berbagai fakultas, adapun jadwal kuliah masing-masing anggota tidak sama. Ini dapat menyebabkan efektifitas berkumpul adalah pada malam hari.
2. Kurang amannya penjagaan kampus oleh pihak keamanan pada malam hari, ini dengan adanya bukti pihak keamanan kurang bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya. (Foto di atas, satpam molor pada waktu bersamaan).
3. Bagi Ormawa yang bergerak di bidang sosial, dituntut untuk selalu siaga bencana 24 jam / 7 hari. Kalau malam hari sekretariat sudah kosong, adanya kesulitan mengumpulkan anggota pasti terjadi. Dan korban bencana pun akan terancam jiwanya jika bantuan TELAT datang.

Sekian dari kami, mohon untuk kebijaksanaannya bagi pihak terkait. Mohon maaf dari kami jika opini ini kurang berkenan di hati.

14 komentar:

Abdullah Hafidi mengatakan...

Tinggalkan komentar di sini!!

Abdullah Hafidi mengatakan...

Langkahi mayatku dulu sebelum kau menghancurkan PAWITRA...!!!

faisal mengatakan...

Pikiran anda terlalu sempit. meski dituntut 24 jam siaga, rasanya itu terlalu naif utk dipakai sbg alasan ketidakmampuan rekan2. Anda sudah menutupi fakta yg ada, yaitu mengenai alasan no.2. saya rasa bukan salah pihak kampus(tapi anda&saya tau sendiri alasannya apa. Ya kaaan...?)
seharusnya anda berterimakasih karena Mapala Anda tidak ditutup sekalian. :)
Maka bercerminlah dulu sebelum protes. plisss...
"Perbaikan moral kadang butuh penghancuran total".

Abdullah Hafidi mengatakan...

Bencana datang tanpa diundang dan pergi pun tanpa diantar, alasan yang ke 3 hanyalah penambahan permasalahan yang tidak boleh dikesampingkan atau dipandang hanya dengan sebelah mata.
Untuk permasalahan no.2 (maaf bukan alasan yang anda maksud). Di satu sisi kita melanggar aturan yang ada, betul SALAH. Tetapi di sisi yang lain pada permasalahan yang ada, bukan seperti itu caranya. Dengan seenaknya pihak kampus membawa pihak kepolisian lalu menyeret teman-teman begitu saja tanpa klarifikasi yang jelas.
Pertama asumsi mereka adalah kita sendiri lah yang dituduh sebagai pelaku dari kasus pencurian tersebut, namun setelah 15 jam kami diproses di Polsek Wonokromo dengan tidak terbukti bersalah, dilepaskan begitu saja (wajib lapor, dll.) serta adanya pemberitaan "penjaringan premanisme". Di sisi hukum mereka juga pantas untuk dituntut balik, namun apalah daya tangan tak sampai.

Abdullah Hafidi mengatakan...

COPAS :
"Perbaikan moral kadang butuh penghancuran total".

Tidak harus demikian sebab jika penghancuran total bukan perbaikan moral yang ada melainkan pemberontakan yang akan terjadi. Bakar saja kampus ini!!!

faisal mengatakan...

Slah satu kegunaan teknologi adalah utk menghilangkan halangan ruang dan waktu. Masih ada Hp utk hubungan 24 jam. dimanapun anda berada...
Dan coba anda pikirkan. Jika saja "mereka" tidak dalam keadaan yg spt itu. maka sy yakin seyakin-yakinnya. kejadian yg melibatkan kepolisian tdk akan trjadi.
Dan anehnya lagi. setelah kejadian yg menggemparkan itu, kelakuan/tindakan mereka tetap dilakukan di lokasi yg sm jg. padahal sudah ada perjanjian hitam diatas putih.
Nah apakah orang yg spt itu msh bisa diberi kesempatan dua kali??

Abdullah Hafidi mengatakan...

Permasalahan yang anda bahas telah keluar dari konsep yang diajukan...

Abdullah Hafidi mengatakan...

Setiap malam, saya pantau keamanan kampus yang jaga PASTI TIDUR semua.

Jika malam mereka selalu lebih awal dari waktu jam malam yang diberikan untuk mematikan lampu dan mengusir kita dari sekret.

Sedangkan pagi harinya, SELALU TELAT bahkan hingga 6 JAM lampu masih saja padam.

Apakah pantas jam malam masih diberlakukan???

doel mengatakan...

semangat jangan menyerah untuk perjuangan yang sesungguhnya...
nasip kita tidak jauh beda namun yakinlah suatu saat kita ubah semuanya..
saya sudah banyak mendapat tantangan selama jadi ketua umum..semua serba sulit bahkan dipersulit seperti kambing congek kita di buatnya.. kita hanya ingin berkreasi bukan menghancurkan... maju bersama untuk mapala PGRI

Abdullah Hafidi mengatakan...

Terima kasih atas dukungannya, semangat juga buat PALEMBANG!!

faisal mengatakan...

Wah sptnya semua hal itu perlu dilaporkan ke rektor. terutama Satpam,Karena mereka kan dibayar. Ato mungkin salah satu dr mahasiswa ada yg jd satpam. Nah disitu kita nanti akan bisa membedakan kinerja SATPAM SARJANA sm yg TIDAK.

Abdullah Hafidi mengatakan...

Selain masalah keamanan kampus, sampai sekarang pun kasus pencurian ini berhenti di tengah jalan tanpa ada informasi selanjutnya siapa pencurinya, sudah diproses melalui hukum apa belum?

Ini yang menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab meskipun teman-teman sebagian ada yang menanyakan kasus tersebut melalui cara guyonan ke pihak kampus mulai tukang bersih kampus, satpam hingga kemahasiswaan.

Kasus ini telah mencemarkan nama baik MAPALA PAWITRA di mata umum, karena selain tertuduh sebagai pelaku dari aksi pencurian ini juga dicap sebagai preman kampus atas pemberitaan di berbagai media nasional baik cetak maupun elektronik dengan pemberitaannya "penjaringan premanisme" tersebut.

Semoga hati mereka terketuk setelah membaca opini ini.

Anonim mengatakan...

Hapus jam malam itu dari Kampus ini, salam buat yang terkait, ini adalah pembunuhan karakter Organisasi Mahasiswa Intra Kampus pada umumnya.

Lembaga menginginkan kemajuan pada UKM/HMJ/SM yang ada di satu sisi, sedangkan di sisi lain membuat aturan yang tidak masuk akal.

Kampus "semangat pagi" kok sempoyongan?

"The Friendly University" kok tidak bersahabat dengan mahasiswanya?

PIYE TOH...???

Abdullah Hafidi mengatakan...

SALAM PERJUANGAN...
Saya rada paham dengan saudara, bahasanya, logatnya...
Siapapun anda, mari kita perjuangkan ini bersama.
SALAM MAHASISWA!!!