Apa yang membuat saudara protes mengenai diadakannya KKN (Kuliah Kerja Nyata) di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya?

Jumat, 09 April 2010

Apakah RAMAH itu MAHAL?


Terlintas sejenak dalam pikiran kita, apabila pertanyaan baik-baik kita (dilakukan secara halus, sopan) terhadap seseorang mendapat jawaban yang judes, kasar bahkan menyakitkan hati. Bagaimana rasanya??? Pikirkan sendiri.

Kita hidup berorganisasi selalu diajarkan memahami segala perbedaan dan menghargai pendapat orang lain. Dalam pendidikan pun kita dididik agar lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mampu menjadi agent of change bagi keterpurukan moral. Kenapa? Karena kerasnya ucapan seseorang tidaklah sekeras suara halilintar, karena kasarnya ucapan seseorang tidaklah sekasar batu cadas. Hidup memang tidak mudah tetapi janganlah dibuat susah, susah karena ulah kita sendiri, susah karena ucapan kita sendiri, susah karena keinginan kita sendiri.

Keramahan merupakan dambaan bagi setiap orang dari orang lain, sudahkah anda ramah sebelum dimarahi orang lain? Atau seberapa mahalkah menjaga diri dari ketidak ramahan? Seribu? Sepuluh ribu? Seratus ribu? Sejuta? Semilyar? Ataukah setrilyun?

Slogan "Kampus Ramah" (the friendly university) digembar-gemborkan ke khalayak umum, agar yang marah jadi ramah atau jadi ramah karena ada yang marah (protes)? Entahlah...

Intinya adalah hormatilah orang lain sebelum kita minta dihormati, ini berlaku bagi kita semua. Semoga "keramahan kampus" ini terus diterapkan bagi dan untuk semua golongan.

Minggu, 26 April 2009

Menanggapi adanya jam malam di UNIPA Surabaya






Salam MAHASISWA!!

Diadakannya jam malam (pukul 22.00 WIB harus meninggalkan sekretariat, dan aliran listrik diputus) bagi mahasiswa terasa sangat membatasi ruang gerak mahasiswa, inipun tidak sejalan dengan alasan pihak kampus mengapa diberlakukannya jam malam (tidak jelas dan selalu "mbulet").

Adapun menurut penelusuran kami kenapa UNIPA kok ada jam malam? Akan kami uraikan :
1. Telah terjadinya kasus pencurian LCD Proyektor di ruang kuliah. (Kasus ini pun hilangnya pada siang hari, bukan pada malam hari).
2. Pada malam harinya (hari yang sama), ada sekelompok mahasiswa yang lagi menjamu tamu-tamunya dari PTN/PTS luar dengan bermain gitar. (Kami tertuduh menjadi "Praduga Tak Bersalah" mendekati "Tersangka"). Kami diproses di Kepolisian selama 15 jam, namun tidak ada unsur- unsur yang mengarah ke hal tersebut, kami dibebaskan tapi di media massa diberitakan "Penjaringan Premanisme". Lucu tapi nyata!!
3. Adanya unsur otoritas kampus bukan "otonomi kampus" yang selama ini digembar-gemborkan. Ini dengan adanya bukti-bukti di lapangan yang mengarah ke hal itu, salah satunya adalah pemindahan sekretariat UKM dengan alasan yang kurang pasti.

Alasan kami menolak adanya jam malam :
1. Jalannya kegiatan organisasi kurang maksimal, karena anggota di setiap ormawa berasal dari berbagai fakultas, adapun jadwal kuliah masing-masing anggota tidak sama. Ini dapat menyebabkan efektifitas berkumpul adalah pada malam hari.
2. Kurang amannya penjagaan kampus oleh pihak keamanan pada malam hari, ini dengan adanya bukti pihak keamanan kurang bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya. (Foto di atas, satpam molor pada waktu bersamaan).
3. Bagi Ormawa yang bergerak di bidang sosial, dituntut untuk selalu siaga bencana 24 jam / 7 hari. Kalau malam hari sekretariat sudah kosong, adanya kesulitan mengumpulkan anggota pasti terjadi. Dan korban bencana pun akan terancam jiwanya jika bantuan TELAT datang.

Sekian dari kami, mohon untuk kebijaksanaannya bagi pihak terkait. Mohon maaf dari kami jika opini ini kurang berkenan di hati.